Another Day With Arduino (part one)

LDR n Serial Monitor


            Aku dah mulai mengenal arduino khususnya pin Digital Input/Output  (disingkat I/O) yang aku uji pakai led berjalan, kalau dipelototin di board arduino ada 14 pin digital I/O (Pin 0 s/d Pin 13) termasuk didalamnya pin Tx di Pin 0 dan pin Rx di Pin 1, aku kurang ngeh sih 2 Pin Tx/Rx ini apa bisa dijadikan digital input/output selain dari mengirimkan dan menerima data???.
            Di board arduino selain pin digital ada juga yang namanya Pin Analog I/O yang  terdiri dari Pin 0 sampai Pin 5), pin yang ini nih yang belum aku coba....


Gambar 1. Digital analog I/O

Gambar 2. Pin Maping Atmega8/168/328

Sudah tiba saat nya aku harus menjajal pin analog ini, pin ini kebanyakan sih dipakai orang untuk sensor  atau input (itu yang saya intip di google). Banyak sensor yang aku gak ngerti, adaikan ngerti  pas dilihat dikatalog harganya mahal (untuk ukuran saya sih) mana harus pesan lagi alias belanja online, aku belum berani mencoba beli komponen yang mahal takut gagal,  gagal berarti pemborosan bener gak? (harap maklum namanya juga pemulung eh pemula).
Ingatanku melayang kebelakang saat aku belajar elektro dulu di bangku SMP (ingatanku mulai tajam lagi setelah kenal dengan arduino he3x) aku pernah coba coba (bukan narkoba loh) yang namanya LDR (Light Dependen Resistors), itu loh komponen yang nilai resistansinya (tahanan/hambatan) turun atau naik  tergantung dari cahaya yang diterimanya, cocok sekali untuk mencoba pin analog arduino, ini sih ini ‘gw banget’. Murah harganya gak nyampe 5000 perak dah gituh banyak orang jual tapi kalau ente nyari di apotek sih tetep gak bakalan nemu.
            Singkat kata singkat cerita, setelah komponen serta perkakas dirasa komplit alias lengkap lalu  aku kumpulkan didalam baskom (???) dan aku mulai nyari referensi alias  ngintip blog orang, lalu ku banding bandingkan, disaring kemudian disimpulkan dan akhirnya  aku memutuskan  mencoba merancang rangkaian sendiri yang  di gambar dalam skema dibawah ini:

 
Gambar . Skema Rangkaian LDR

Dan kubangun di atas stripe board  hingga menjadi seperti dibawah ini :

Gambar 4. Rangkaian LDR

Sebenarnya hanya tiga pin head saja yang aku pakai dari enam pin tersebut, memakai enam pin supaya kokoh tegak berdiri di board disaverino.

Gambar 5. Susunan Kaki

Gambar 6. Rangkaian LDR on Saverino

Maksud dan tujuan membangun rangkaian LDR tentu saja untuk mengetahui nilai resistansi atau bisa juga melihat nilai intensitas cahaya yang diterima LDR, Untuk mengetahui suatu nilai diperlukan visualisasi (bahasanya dah mulai ilmiah tadinya sih ndeso banget), di arduino saya mengetahui ada yang namanya Serial Monitor, program tersebut bisa men-visual-kan kerja dari arduino yaitu pin digital dan pin analog, dengan kata lain nilai atau hasil  yang ingin diketahui ditampilkan dilayar monitor, cocok banget untuk rancangan yang sedang aku garap (sawah kalee) yang ingin mengetahui perubahan nilai dari pin0 analog (A0)  yang  dipakai untuk LDR.
Lalu dimanakah serial monitor berada? Serial monitor muncul sesaat setelah tombolnya di-klik. Tombol Serial monitor di sketch arduino 0022  letaknya di atas paling kanan  dengan simbol seperti kotak ada antenanya.

Gambar  7. Tombol Serial Monitor


 Gambar 8. Serial Monitor Arduino 0022

Sebenarnya yang ingin kutampilkan di layar monitor bukan nilai dari resistansi / hambatan LDR, tapi intensitas cahaya yang diterima oleh LDR, Utak atik lalu pelintir otak saya coba coba bikin sket. Dari hasil pertapaan digunung google, aku mendapat wangsit  untuk membuat sket kode seperti dibawah ini:

int LdrPin = A0;   // inisialisasi pin Analog 0 yg dipake LDR
int NilaiCahaya;  // inisialisasi  variabel NilaiCahaya

void setup() {               
  //membuka komunikasi serial
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  //baca pin analog 0 dan hasilnya disimpan di NilaiCahaya
  NilaiCahaya = analogRead(LdrPin);   
  //tampilkan tulisan
  Serial.print ("Intensitas Cahaya   :   ");
  //tampilkan nilai dari  NilaiCahaya lalu turun kebaris berikutnya
  Serial.println (NilaiCahaya);
  //jeda 200ms
  delay(200);
 
}


Setelah di compille tidak ada kesalahan penulisan lalu aku upload program kedalam board arduino dan hasil nya akan nampak seperti ini :

Gambar 9.  Tampilan Intensitas Cahaya

Dari hasil pengamatan di serial monitor menunjukan nilai minimal 0 dan maksimal > 500. Meski berhasil menampilkan di serial monitor   ada pekerjaan rumah menanti, aku belum mengetahui ukuran intensitas cahaya yang berlaku umum, namun demikian cukup kiranya mengetahui keadaan cahaya ruangan dengan ukuran sendiri. Kedepan mungkin aku membuat alat pengukur intensitas cahaya dengan ukuran sebenarnya dan berlaku umum, wish me luck….…

2 comments: